KISI KISI FARKLIN

 

ü Studi Kasus Penyakit Asma : Obat-Obat Asma, Efek Samping Setiap Obat, Misal Pasien punya Komorbid DM seperti apa penanganannya ? dan PIO untuk Obat asma/inhaler !

Asma : inflamasi kronik saluran nafas yg disebabkan oleh sel inflamasi terutama sel mast, eosinorfl, sel limfosit T, makrofag, netrofl & sel epitel. 

Faktor yang bisa menyebabkan asma : Genetik, Alergi akibat paparan alergen seperti binatang, alergen kecoa, jamur, tepung sari bunga, Hiperaktifitas bronkus, Sensititasi terhadap asap rokok, polusi udara, iritan lain berupa parfum, bau-bauan yang merangsang.

Tujuan penatalaksanaan asma : - Menghilangkan & mengendalikan gejala asma, - Mencegah eksaserbasi akut (perburukan), - Meningkatkan & mempertahankan fungsi paru, - Mencegah terjadinya gangguan aliran udara (airflow limitation) ireversibel, - Mencegah kematian karena asma.

Terapi Asma, Terapi Farmakologi :

1.       Simpatomimetik : Bekerja dengan merangsang reseptor α adrenergic mengakibatkan terjadinya dekongestan, merangsang reseptor β2 yang menyebabkan bronkodilatasi (pelebaran saluran nafas). E.S : iritasi, mual, sakit kepala, kongesti berulang, penggunaan berlebih terjadi toleransi.

2.       Xantin : Obat ini akan merelaksasi secara langsung otot polos bronki & pembuluh darah pulmonal sehingga terjadi pelebaran saluran nafas.

3.       Antikolinergik : Obat golongan ini bekerja dengan memblok saraf asetilkolin. E.S : tidak bisa buang air kecil (retensi urine), hilang ingatan, kejang.

4.       Kortikosteroid : Obat ini bekerja dengan menurunkan jumlah & aktivitas dari sel yang terinflamasi & meningkatkan efek obat beta adrenergic yang mencegah terjadinya penyempitan saluran nafas. E.S : mual, muntah, syok.

5.       Antagonis Reseptor Leukotrien : Obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat leukotriene yang dapat menyebabkan penyempitan & pembengkakan saluran nafas. E.S : diare, mulut kering, sakit kepala, sakit perut.

6.       Terapi Penunjang : 

-         Ketotifen Fumarat merupakan antihistamin yang mengantagonis reseptor H1, menstabilkan sel mast dan menghambat penglepasan mediator dari sel-sel yang berkaitan dengan reaksi hipersensitivitas sehingga tidak terjadi inflamasi. E.S : kantuk, pusing, gelisah, bb bertambah.

-         N-Asetilsistein bekerja sebagai agen mukolitik yang bekerja langsung untuk mengencerkan viskositas (kekentalan) mucus.

Bentuk Sediaan Obat Asma :

1.       Diskus. Cara Pakai : - Buka diskus. Pegang pada bagian telapak tangan, menempatkan ibu jari tangan yang lain pada thumb grip dan dorong hingga bunyi klik. - Menggeser tuas sejauh mungkin untuk mempersiapkan obat. - Menghembuskan/membuang nafas. - Meletakkan diskus diantara mulut & katupkan bibir. - Bernafaslah sedalam-dalamnya. - Lepaskan diskus dari mulut. - Tahan nafas hingga sekitar 10 detik kemudian kembalilah bernafas seperti biasa. E.S : batuk berdahak, kesulitan bernafas, sakit kepala, iritasi tenggorokan, pilek, bersin, hidung tersumbat, rasa sesak di dada.

2.       Inhaler. Cara Pakai : - Kocok inhaler keatas & kebawah sebelum digunakan (3-4 kali kocok). - Melepaskan penutup pada inhaler. - Menghembuskan / membuang nafas melalui mulut. - Meletakkan inhaler pada mulut diantara gigi. - Bernafaslah secara perlahan. - Tekan bagian atas inhaler sekali & hirup perlahan namun sedalam mungkin. - Lepaskan inhaler dari mulut, tutup mulut & tahan nafas hingga 10 detik lalu hembuskan nafas. E.S : mulut & tenggorokan terasa sakit, infeksi jamur pada mulut, batuk.

3.       Turbuhaler. Cara Pakai : - Buka penutup & pegang turbuhaler dengan tegak. - Putar turbuhaler yang berwarna hingga terdengar bunyi klik. - Bernafaslah seperti biasa. - Masukkan turbuhaler ke dalam mulut diantara gigi, kemudian tutup dengan bibir. – Tarik nafas dan hisap obat melalui mulut. Lepaskan turbuhaler & tahan berkumur nafas selama 10 detik. Buang nafas perlahan melalui mulut/hidung. - Periksa penanda dosis setiap selesai menggunakan turbuhaler. E.S : jantung berdebar, sakit kepala, tremor, iritasu pada tenggorokan, batuk, suara serak.

 

ü  Studi Kasus Obat-Obat TBC jika dikombinasikan dengan obat Kontrasepsi akan seperti apa ?

Obat Anti Tuberkulosis (OAT) diantaranya adalah Rifampicin dan Isoniazid. Namun demikian, terdapat beberapa efek samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang sering dialami Orang dengan TBC selama pengobatan.  Efek samping ringan seperti mual, pusing dan demam merupakan hal yang umum terjadi pada Orang dengan TBC dan efek samping tersebut cenderung hilang dengan sendirinya. Namun, apabila merasakan beberapa efek samping yang berat seperti mata menguning, nyeri atau bengkak pada sendi dan hilangnya pendengaran, maka pasien harus segera periksa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Selain itu, konsumsi OAT khususnya bagi para perempuan perlu diperhatikan interaksinya dengan obat lain, seperti kontrasepsi contohnya. OAT berjenis Rifampicin juga dapat berinteraksi dengan obat Pil KB. Cara kerja obat Pil KB yaitu mempengaruhi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga akan menghambat proses ovulasi, sementara cara kerja Rifampisin berlawanan dengan obat pil KB. Rifampicin dapat menghambat proses kerja obat pil KB karena terdapat enzim hepatik yang mampu menurunkan efektivitas kerja obat pil KB.  Tidak hanya pil KB, namun semua jenis kontrasepsi hormonal lainnya, seperti suntik KB dan implan. Oleh sebab itu, apabila Orang dengan TBC sedang menjalani pengobatan dan menggunakan alat kontrasepsi, sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi non-hormonal seperti IUD atau kondom. Namun, pasien dapat tetap berkonsultasi dengan dokter jika tetap ingin menggunakan KB hormonal.

ü  Apa itu SOAP ? dalam farmasi klinis apa saja ? Tujuannya apa ?

SOAP (Subjektif, Objektif, Asesmen, & Plan) adalah metode pencatatan yang digunakan dalam praktek farmasi klinis. Tujuannya untuk Menyusun informasi secara sistematis mengenai kondisi pasien, evaluasi, & perencanaan perawatan selanjutnya. Penggunaan metode SOAP dalam farmasi klinis : - Subjektif : Mencatat keluhan pasien & Riwayat pasien secara rinci. - Objektif : Mendokumentasikan data yang terukur secara fisik, hasil pemeriksaan, & observasi terkait dengan kondisi pasien. - Asesmen : Menilai/ mendiagnosis kondisi pasien berdasarkan data subjektif & objektif yang tercatat. - Plan : Merencanakan Langkah perawatan selanjutnya berdasarkan asesmen yang telah ditentukan.

 

ü  Diare : Obat-Obat Diare, Efek Samping, Koreksi bagaimana ? Perhitungan bagaimana ?

Klasifikasi Obat Antidiare, Obat antidiare dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama: adsorben dan obat antimotilitas.

§  Adsorben mengikat dan menginaktivasi toksin bakteri atau senyawa lain yang mengakibatkan diare, namun cara kerjanya tidak spesifik dan juga dapat menyerap nutrisi, enzim pencernaan atau obatobatan dalam usus. Kaolin adalah salah satu contoh adsorben. 

§  Obat antimotilitas bekerja dengan memperlambat pergerakan usus, yang memungkinkan lebih banyak penyerapan air dari tinja dan menghasilkan tinja yang lebih keras sehingga pergerakan usus menjadi lebih jarang. Contohnya termasuk loperamide dan diphenoxylate. 

§  Akan tetapi, obat antidiare sebaiknya dihindari untuk anak-anak yang terkena diare. Jangan mencoba memberikan obat tanpa saran dokter. Untuk orang dewasa, mohon ikuti instruksi pada label obat. Jangan menyalahgunakan atau menggunakan dosis berlebih.

 

Saran umum dalam mengonsumsi Obat Antidiare 

§  Obat antidiare hanya boleh diminum sesekali dan dalam jangka pendek. 

§  Obat antidiare digunakan untuk meredakan gejala diare dan tidak menyembuhkan. 

§  Larutan rehidrasi oral, meskipun bukan antidiare, sering digunakan sebagai lini pertama untuk memulihkan cairan pasien diare, terutama yang mengalami diare akut; dan cocok untuk anak-anak.

§  Lakukan adaptasi hidup sederhana untuk mencegah dan mengatasi diare sebelum menggunakan obat apa pun, seperti banyak istirahat, menghindari makanan berlemak, pedas atau berat dan minum banyak cairan untuk menggantikan kehilangan. 

§  Beberapa obat dapat menyebabkan diare. Silahkan tanyakan kepada dokter Anda apakah itu adalah efek samping umum dari obat yang akan diminum. Komunikasi dengan dokter

§  Jika Anda tiba-tiba mengalami perubahan pola atau kebiasaan buang air besar atau jika kotoran atau tinja sangat melunak disertai darah atau lendir, itu mungkin pertanda dari beberapa penyakit usus yang serius, dan Anda harus berkonsultasi dengan dokter secepat mungkin. 

§  Jangan berikan obat pencahar atau antidiare pada anak-anak tanpa rekomendasi dokter.

§  Minta saran dokter sebelum menggunakan obat pencahar dan antidiare jika Anda sedang hamil atau menyusui. 

§  Tanyakan kepada dokter sebelum menggunakan obat pencahar dan antidiare jika Anda memiliki kondisi usus seperti sindrom iritasi usus besar.

§  Tanyakan kepada dokter tentang cara berhenti menggunakan obat pencahar secara bertahap jika Anda bergantung padanya. 

§  Kunjungi dokter jika diare berlangsung lebih dari seminggu, atau disertai muntah terus menerus.

 

ü  Obat-Obat antihipertensi. Misal Efek Samping BSP/Nebivolol ? Obat-obat yang antagonis penanganan bradikardia apa ?

Bradikardia adalah kondisi jantung yang berdetak lebih lambat dari normal. Bradikardia yang parah merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan gejala berupa pusing berat, lemas, sesak napas, hingga pingsan. Normalnya, jantung berdetak sekitar 60–100 detak per menit. Namun, pada penderita bradikardia, detak jantungnya kurang dari 60 detak per menit. Untuk pengobatan bradikardia biasanya disesuaikan dengan faktor penyebab dan tingkat keparahan serta jenis gangguan yang terjadi pada jantung. Apabila bradikardia tidak menimbulkan gejala apa pun, tindakan medis mungkin saja tidak diperlukan. Pastikan juga untuk mengatasi masalah yang menjadi penyebab detak jantung lebih lambat ini. Pada kebanyakan kasus, pemasangan alat pacu jantung di bawah tulang selangka dapat dilakukan sebagai pengobatan. Cara ini berfungsi untuk menghasilkan impuls listrik yang dibutuhkan untuk menjaga irama detak jantung. Dengan begitu, detak jantung yang normal dapat terjaga setiap saat. Dapat juga diberikan Epinephrine.

 

ü  Perhitungan Osmolaritas. Formulasi apa saja ? Misal Ca Gluconas berapa mL ….. berapa mL.

Kesimpulan dari campuran tersebut apa bisa melalui perifer ?

Contoh Kasus di PPT :

D51/4 NS 100 ml + 2 ml KCl + 2 ml Ca gluconas + 1,5 ml glycopos >> berapa osmolaritas nya? NICU, syarat <900 mOsm= perifer / >900 mOsm = vena Perhitungan silang :

       mOsm D51/4 NS =  × 100 ml = 35,5 mOsm

       mOsm KCl =  × 2 ml = 4 mOsm

       mOsm Ca gluconas =  × 2 ml = 0,62 mOsm

       mOsm glycopos=  × 1,5 ml = 4,2 mOsm

Total = 35,5 + 4 + 0,62 + 4,2 = 44,32 mOsm. Bisa Parifer tidak menimbulkan Phbilitis.

 

ü  Perhitungan Dextrose. Misal diminta 12,5%, di farmasi tersedia D40% & D10%.

Contoh Kasus di PPT :

Jawab :

Seorang pasien membutuhkan Dextrose 20% 100 ml. Farmasi menyediakan Dextrose 40% & Dextrose 10%. Bagaimana Perhitungannya ?

Dextrose 12,5% :    × 100 %

𝐷𝑒𝑥𝑡𝑟𝑜𝑠𝑒 40%−𝐷𝑒𝑥𝑡𝑟𝑜𝑠𝑒 20 %

                          : 8,33 ml (Dextrose 40%)

Dextrose 10 % : 100 ml – 8,33 ml : 91,67 ml

𝐷𝑒𝑥𝑡𝑟𝑜𝑠𝑒 20%−𝐷𝑒𝑥𝑡𝑟𝑜𝑠𝑒 10%

Dextrose 20% :  × 100 %

𝐷𝑒𝑥𝑡𝑟𝑜𝑠𝑒 40%−𝐷𝑒𝑥𝑡𝑟𝑜𝑠𝑒 20 %

 

                          : 33,33 ml (Dextrose 40%) Dextrose 10 % : 100 ml – 33,33 ml : 66,67ml  Cara membuatnya :

Ambil Dextrose 5% dalam 100 ml >> Buang isinya dengan transofix >> Masukkan Dextrose 40% 33 ml >> Masukkan Dextrose 10% 67 ml. Kocok ad homogen.

 

 

ü  Insulin. Cara pakainya bagaimana ?

1)       Persiapkan insulin dengan baik, lepaskan tutup pada pen insulin, serta memasang jarum pada pen dengan baik dan tepat apabila belum terpasang.

2)       Hilangkan kertas pembungkus pada jarum serta memutar jarum ke arah yang tepat.

3)       Setelah langkah 1 dan 2, pastikan memeriksa apakah masih ada sisa udara di dalam pen.

4)       Mengaktifkan tombol dosis insulin dan memutar dosis sesuai dengan dosis atau takaran pasien.

5)       Memilih lokasi pada bagian tubuh yang akan disuntikkan,biasanya pada bagian bawah lemak, sub kutan, di bawah perut, atau lipatan perut, paha luar, atau lengan atas.

6)       Memulai suntikan dengan teknik mencubit lokasi yang akan disuntik, lalu secara perlahan lahan menekan dengan 4 jari ke dalam pen insulin dan memastikan dengan menghitung selama 10 detik untuk insulin agar terserap masuk dan tidak ada sisa.

 

ü  Efek Samping obat antidiabetes khususnya Sulfonilurea. Kontraindikasi dengan ibu hamil ? obat gula yang aman untuk ibu hamil ?

Efek Samping Sulfonilurea : Keringat dingin, pusing, gemetar, jantung berdebar Obat gula darah yang aman untuk ibu hamil : 

-  Insulin, karena paling efektif untuk mengelola gula darah dan tidak melalui plasenta.

-  Glyburide

-  Metformin, untuk mengatasi diabetes selama kehamilan karena obat ini membantu mengelola bb dan menurunkan td.

 

ü  Adjustment dose untuk obat meropenem & Klaritromisin untuk pasien CKD / gagal ginjal. 

1)       Meropenem : 

       Gangguan ginjal (CrCl lebih besar dari 50 mL/menit) pada orang dewasa: Tidak diperlukan penyesuaian dosis.

       Gangguan ginjal (CrCl 26 hingga 50 mL/menit) pada orang dewasa: Tingkatkan interval dosis menjadi setiap 12 jam

       Gangguan ginjal (CrCl 10 hingga 25 mL/menit) pada orang dewasa: Setengah dosis yang dianjurkan tergantung pada jenis infeksi; tingkatkan interval pemberian dosis menjadi setiap 12 jam.

       Gangguan ginjal (CrCl kurang dari 10 mL/menit) pada orang dewasa: Setengah dosis yang dianjurkan tergantung pada jenis infeksi; tingkatkan interval pemberian dosis menjadi setiap 24 jam.

       Pembersihan ginjal yang ditingkatkan (CrCl 130 mL/menit atau lebih besar): 8 hingga 10 g/hari baik sebagai bolus intermiten atau infus kontinu telah digunakan. Selain itu, disarankan 2 g setiap 8 jam diinfus selama 30 menit, infus berkepanjangan 1 hingga 2 g setiap 8 jam diinfus selama 1 jam, atau 2 g setiap 4 jam diinfus selama 30 menit. (Micromedex)

 

2)       Claritromicyn

       gangguan ginjal berat: CrCl kurang dari 30 mL/menit, dosis harus dikurangi 50%

       gangguan hati: jika fungsi ginjal normal, penyesuaian dosis tidak diperlukan

       geriatri: fungsi ginjal normal, penyesuaian dosis tidak diperlukan; pertimbangkan penyesuaian dosis pada gangguan ginjal berat. (Micromedex)

Komentar

Postingan Populer