mau cerita

  sekitar lingkungan tempat tinggal atau mencari obat yang dijual bebas di warung-warung atau rumah obat. Supardi dan Nurhadiyanto menga


ampir semua manusia pernah mengalami   takan dari semua orang yang mengeluh sakit,   sakit. Ada banyak hal yang dapat   persentasenya lebih besar memilih pengobatan   menyebabkan manusia sakit. Penyebab   sendiri (54,4%) untuk menanggulangi keluhan   sakit berbeda-beda menurut pengetahuan dan   tersebut. Pengobatan sendiri adalah upaya pe-   budaya masyarakat. Pengetahuan modern   ngobatan keluhan sakit menggunakan obat yang   berbeda dengan pengetahuan tradisional dalam   dijual bebas, obat tradisional atau cara tradisional   melihat penyebab penyakit. Pengetahuan   tanpa petunjuk dari ahlinya (Supardi &   modern melihat penyebab penyakit seperti   Nurhadiyanto, 2003). Biasanya, apabila tidak ada   karena infeksi bakteri, virus, kuman, dan lain   perubahan, maka si penderita akan mencari   sebagainya. Sementara, pengetahuan tradisional   pertolongan pada tingkat yang lebih tinggi, yakni   mengaitkan penyebab penyakit dengan hal-hal   pada ahlinya (pengobatan tradisional atau   yang bersifat supranatural, seperti gangguan dari   modern).


makhluk halus, seperti dewa, roh nenek moyang,   Pilihan-pilihan berobat manusia tergantung   hantu, dan lain sebagainya.   pada pengetahuan dan kepercayaannya (etiologi


Apabila manusia sakit dan sakitnya telah   penyakit). Banyak di antara kita beranggapan   mengganggu aktivitas atau penampilan fisiknya,   bahwa masyarakat desa, miskin, dan berpen-   maka mereka akan mencari pengobatan sesuai   didikan rendah akan cenderung memilih   dengan pengetahuan dan budaya masyarakat   pengobatan tradisional dibandingkan pengobatan


tersebut. Pada umumnya masyarakat akan   modern. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar,   melakukan beberapa tahap pengobatan. Pada   karena banyak juga orang berpendidikan tinggi   tahap awal biasanya berupa usaha sendiri   dan tinggal di kota tetap memilih pengobatan   dengan mencari ramuan-ramuan yang ada di   tradisional ketimbang pengobatan modern.   Pengobatan tradisional diminati karena sesuai   merupakan salah satu penyebab kematian utama   dengan pengetahuan budaya mereka. Seperti   di seluruh dunia. Pada tahun 2012 di dunia   hasil penelitian (Desni, Wibowo, & Rosyidah,   terdapat 8,2 juta kematian disebabkan oleh   2011) bahwa masyarakat lebih percaya pada   kanker. Kanker paru, hati, perut, kolorektar dan   pengobatan tradisional karena lebih murah,   kanker payudara adalah penyebab terbesar   praktis, mudah dijangkau dan sementara akses   kematian akibat kanker setiap tahunnya.”   terhadap pelayanan kesehatan modern kurang   Mengubah pola makan dan perilaku yang   terjangkau. Padahal pengobatan tradisional   dapat memicu kanker bisa mencegah timbulnya   kadang-kadang tidak memberikan hasil yang   penyakit kanker hingga lebih 30 persen.   memuaskan, terutama untuk penyakit fisik yang   Kemudian, penyakit kanker bisa ditangani de-   berat seperti penyakit jantung, diabetes, dan   ngan lebih baik apabila penyakit tersebut   kanker. Foster dan Anderson mengatakan “para   ditemukan lebih awal (Kementerian Kesehatan   ahli antropologi dan psikiater merasakan bahwa   RI, 2015). Kusuma dan Susilawati mengatakan   pengobatan non-Barat (tradisional) lebih efektif   “pada kanker payudara metode pemeriksaan   pada pengobatan psikososial dibandingkan   payudara sendiri (SADARI) bisa mendeteksi   dengan pengobatan klinis. Mereka menyim-   secara dini kanker payudara. Hanya saja karena   pulkan bahwa pengobatan non-Barat kurang   berbagai faktor menyebabkan banyak penyakit   memberikan kepuasan untuk menangani   kanker ditemui sudah dalam kondisi stadium  masalah kesehatan masyarakat pada masa   lanjut. Salah satu faktornya adalah keengganan


sekarang”(Foster & Anderson, 1986).   penderita memilih pengobatan ke pelayanan


Apa yang dikatakan oleh antropolog dan ahli   pengobatan modern atau ilmiah (Kusuma &   kesehatan di atas ada benarnya. Ada beberapa   Susilawati, 2014).”


kasus yang diketahui yakni penderita penyakit yang dikategorikan berat yakni kanker, tetapi   Foster dan Anderson mengatakan apabila


pengobatan ilmiah yang baik tersedia bagi   mereka tidak memanfaatkan pengobatan mo-   penduduk tradisional, diberikan oleh petugas   dern, mereka justru lebih memilih pengobatan   kesehatan yang ramah dan simpatik, dengan   tradisional sehingga berakibat fatal. Penelitian   harga yang terjangkau dan pada waktu-waktu   yang dilakukan oleh Ketut dan Mulyono   dan tempat-tempat yang tepat, maka pengobatan   menemukan bahwa penderita kanker payudara   ilmiah menjadi pilihan utama bagi penduduk   yang berobat ke pengobatan tradisional cukup   tradisonal (Foster & Anderson, 1986). Apa yang   besar jumlahnya yakni 44,6% pada terapi   dikatakan oleh Foster dan Anderson ternyata   kombinasi dan 43,1% untuk terapi operasi.   bertolak belakang dengan fenomena yang   Penelitian mereka ini juga memperlihatkan   ditemui. Sebagaimana yang telah disinggung   bahwa pendidikan tidak punya pengaruh dalam   sebelumnya bahwa ada penderita penyakit   pilihan berobat (Ketut & Mulyono, 2004).   kanker yang berpendidikan tinggi, tinggal di Kota   Fenomena yang sama juga ditemukan di Kota   Padang yang sarana pengobatannya banyak dan   Padang bahwa penderita kanker diketahui ada   representatif, serta penderita relatif mampu   yang berpendidikan tinggi sampai ke jenjang S3   secara ekonomi, tetapi menolak pengobatan   dan pekerjaan mereka adalah perawat, guru, dan   modern. Diasumsikan di sini ada hambatan-   PNS. Suatu hal yang sulit dipahami pada saat   hambatan budaya di samping hambatan psi-   sekarang sarana kesehatan sudah sangat   kologis yang menyebabkan penderita tidak   memadai mengapa mereka tidak memilih   memilih pengobatan modern. Berdasarkan hal   pengobatan modern? Padahal sudah lama   tersebut penelitian ini bertujuan untuk   persoalan ini diperbincangkan, sebagaimana   mengidentifikasi latar belakang sosial budaya   dalam tulisan Sciortino, hasil Survey Kesehatan   penderita kanker, mengetahui tindakan dan   Rumah Tangga pada tahun 1980 mem-   penanganan awal ketika penderita mengetahui   perlihatkan bahwa hanya 44 persen penduduk   mereka kena kanker, dan mengetahui pengo-   Indonesia berobat secara medik, 26 persen   batan-pengobatan tradisional dan modern yang   mengobati diri sendiri, dan 26 persen lainnya   dilakukan pasien dalam usaha mendapatkan   tidak mencari pengobatan (Sciortino, 1999).   kesembuhan.   Ternyata apa yang dikemukakan oleh Sciortino   B. METODE PENELITIAN   sejak puluhan tahun yang lalu belum berubah   hingga sekarang. Menurut Sembiring dan


Sismudjito 49,5% (hampir setengah penduduk Indonesia) masih menggunakan pengobatan tradisional berupa jamu-jamuan, 4,5% di antaranya mengkonsumsi obat tradisional setiap   enelitian ini menggunakan pendekatan kebudayaan atau disebut juga sebagai pendekatan etnografi. Pendekatan ini


mempertimbangkan perilaku manusia dalam  hari dan sisanya mengkonsumsi sekali-sekali   menguraikan pengetahuan mereka. Pendekatan


etnografi menggunakan metode kulaitatif. Pen-


Penyakit kanker merupakan penyakit yang   dekatan etnografi ini bersifat holistik, yaitu mem-   tidak menular tetapi mematikan. Menurut Pusat   perhatikan aspek yang menyeluruh dari   Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI   fenomena yang terjadi.   (Kementerian Kesehatan RI, 2015) “kanker   Pada penelitian ini yang menjadi fokus adalah   Sistem personalistik adalah suatu sistem di   mana penyakit (illness) disebabkan oleh   keengganan penderita kanker berobat ke fasilitas


pengobatan medis modern. Hal yang diperha   intervensi dari suatu agen yang aktif berupa


tikan adalah apa saja dari lingkungan sosialnya   makhluk supranatural. Pada sistem penyakit   naturalistik, penyakit (ilness) dijelaskan dengan   yang mempengaruhi penderita untuk melakukan   pengobatan dan perawatan penyakitnya. Misal-   istilah sistemik, mengakui adanya suatu model   nya pengetahuan budaya tentang penyakit yang   keseimbangan. Sehat terjadi karena unsur-unsur   diderita, pengetahuan budaya tentang pengo-   yang tetap dalam tubuh seperti panas dan dingin   batannya, pengaruh lingkungan sosial dalam   berada dalam keadaan seimbang menurut usia


pilihan berobat dan perawatan penyakit Se   dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah


lanjutnya, untuk mendapatkan hasil yang optimal,   dan sosialnya. Apabila keseimbangan terganggu   penelitian ini juga menggunakan pandangan ilmu   hasilnya adalah timbulnya penyakit “ (Foster &   kedokteran dan kesehatan untuk menganalisis   Anderson, 1986).   Berbagai jenis penyakit seperti “disease,   variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek


klinis penyakit kanker.   illness, dan sickness dianggap sinonim dalam


Penelitian ini dilakukan di kota Padang.   bahasa Inggris, namun ada perbedaan penting di   Penderita kanker tinggal tersebar di berbagai   antra mereka dalam antropologi medis. Biomedik   memandang disease sebagai masalah biologis   wilayah. Untuk memudahkan mendapatkan   informan, maka digunakan metode survey   yang melibatkan kelainan pada struktur tubuh.   Illness mengacu pada pengalaman pasien   terlebih dulu dengan cara penyebaran kuesioner   di Poli Penderita Penyakit Tumor dan Kanker   tentang sesuatu yang salah, rasa terganggu   Rumah Sakit Islam Ibnu Sina. Kuesioner   pada kesehatan yang mungkin akibat penyakit   disebarkan sebanyak 26 eksemplar ke 26   atau disebabkan oleh kepercayaan budaya   responden. Ternyata responden berdomisili   (seperti merasa bahwa Anda terlalu gemuk atau   tersebar di berbagai Kota dan Kabupaten di   dianiaya oleh penyihir, UFO, atau CIA, pada   masyarakat Minangkabau ada istilah tasapo   Sumatera Barat, yakni di Kota Padang, Kota   (pen). Perbedaan sickness berfokus pada konse-   Bukittinggi, Kabupaten Pesisir Selatan, Solok,   Agam, dan Darmasraya. Karena keterbatasan   kuensi tanggapan sosial terhadap seseorang,   waktu dan dana responden yang dipilih untuk   misalnya, pengalaman pribadinya saat diasing-   dijadikan informan adalah yang berdomisili di   kan karena mengalami AIDS atau obesitas   Padang. Mereka juga tersebar di beberapa   (Winkelman, 2009).


kecamatan, yakni di Kecamatan Koto Tangah,   Konsep disease, illness, dan sickness


Nanggalo, dan Padang Utara. Semuanya   mencerminkan perbedaan antara realitas medis,   berjumlah 13 orang, namun yang berhasil   pribadi, dan sosial. Perbedaan ini menggam-   dihubungi kembali untuk diwawancara hanya 10   barkan pentingnya perspektif lintas budaya   orang. Tiga orang lagi tidak bisa dilacak karena   dalam memahami masalah kesehatan. Antropo   nomor kontak yang diberikan tidak bisa dihubungi   logi medis menekankan pendekatan konstruktivis   dan ada juga alamat yang diberikan tidak benar.   sosial untuk memahami masalah kesehatan,   Keengganan mereka untuk diwawancara kembali   yang menggambarkan peran proses sosial dan   sebenarnya sudah terlihat pada waktu penye-   budaya dalam mendefinisikan, menafsirkan, dan   baran kuesioner sebelumnya. Sepertinya mereka   merespons penyakit. Pengalaman penyakit   enggan orang lain mengetahui tentang penyakit   diwujudkan melalui konsep berbasis budaya


yang dideritanya.  

 C. HASIL DAN PEMBAHASAN   karena mereka membentuk persepsi tentang pentingnya kondisi yang mempengaruhi penca rian dan respons terhadap perawatan dan diag- nosis individu terhadap pengobatan (Winkelman, 2009). Bagi masyarakat penyakit itu bisa terjadi


1. Kesehatan, Penyakit, dan Perawatan


Kesehatan K  karena perilaku yang salah terhadap lingkungan alam dan lingkungan sosial.   Oleh karena itu, dalam konteks penelitian ini


esehatan, penyakit, dan perawatan   konsep penyakit yang menjadi perhatian adalah   kesehatan adalah kenyataan-kenyataan   konsep illness dan sickness, yakni bagaimana   pada umat manusia. Setiap masyarakat   penderita menanggapi dan mendefenisikan   memiliki persepsi dan perawatan penyakit yang   penyakitnya serta pengalamannya tentang tang-   berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.   gapan sosial terhadap penyakitnya. Berdasarkan   Perawatan kesehatan tergantung dari etiologi   pemahaman ini penderita akan menentukan   dan jenis penyakitnya. Berdasarkan survey   pilihan perawatan kesehatannya. Apakah ke   terhadap kepustakaan etnomedisin, Foster dan   perawatan medis modern atau tradisional?   Anderson hanya menemukan dua kategori besar   Kleinman mengemukakan tiga model perawatan


etiologi penyakit pada masyarakat tradisional.   144 | P a g e


kesehatan yaitu perawatan kesehatan “umum,   Etiologi tersebut adalah “sistem personalistik dan


sistem naturalistik” (Foster & Anderson, 1986).   kedukunan, dan profesional” (lihat Winkelman, 2009). Berbeda dengan Kleinman, Kalangie menganggap sektor-sektor perawatan tersebut


 merupakan suatu sistem tersendiri. Sistem   memberikan informasi tentang dirinya sendiri,   perawatan umum merupakan sistem perawatan   sedangkan informan selain memberikan   yang paling banyak dipilih masyarakat. Sistem   informasi tentang dirinya, ia dapat juga   perawatan ini disebut sebagai selftreatment.   memberikan informasi tentang orang lain yang ia   Biasanya dipilih untuk mengatasi penyakit yang   ketahui. Dalam penelelitian ini sumber data   tidak berat atau penyakit biasa (Winkelman,   diperoleh dari responden dan juga informan.   2009). Senada dengan Kalangie, Dunnell dan   Data dari responden dijaring menggunakan   Cartwright menemukan dalam hasil penelitiannya   kuesioner dengan pertanyaan tertutup dan   di London bahwa pengobatan sendiri (selftreat-   dilakukan wawancara yang bersifat terstruktur.   ment) dengan obat bebas lebih sering dilakukan   Tujuan dilakukan penyebaran kuesioner kepada   dibandingkan dengan obat resep (dalam Tuckett,   responden adalah untuk memudahkan mem-


1995).   peroleh informan dalam penelitian ini. Karena


Untuk menentukan suatu penyakit ringan atau   sulit untuk mengetahui di mana dan siapa   berat sangat tergantung pada budaya kesehatan   penderita kanker. Para penderita kanker jelas   masyarakat. Penyakit yang dipersepsikan ringan   tidak berdomisili di wilayah yang terkosentrasi.   oleh masyarakat, tetapi secara klinis mungkin   Kuesioner disebarkan ke sejumlah 26 responden   sudah parah. Seperti penelitian yang dilakukan   yang dijaring melalui teknik eksidental di Poli   oleh Dyanti dan Suariyani menemukan “penderita   Kanker dan Tumor Rumah Sakit Ibnu Sina   kanker payudara terlambat memeriksakan pe-   Padang. Rentang umur responden adalah antara   nyakitnya sehingga sudah sampai ke stadium   22 tahun hingga 64 tahun. Rata-rata usia mereka   lanjut disebabkan oleh gejala benjol yang telah   adalah di atas 40 tahun yakni sebanyak 20   dirasakan, tetapi diabaikan karena tidak me-   orang. Semua responden berjenis kelamin   nimbulkan rasa sakit dan tidak menggangu   perempuan.   aktivitas sehari-hari oleh karena itu dianggap   Pendidikan responden yang terbanyak adalah   tidak membahayakan” (Dyanti & Suariyani,   tingkat SLTA yaitu sebanyak 12 orang, kemudian   2016). Hal yang hampir sama dikemukakan oleh   diikuti Perguruan Tinggi sebanyak 7 orang, SD   Pelly bahwa di Kalangan suku Mano Liberia,   sebayak 4 orang, dan SLTP sebanyak 3 orang.   penyakit malaria dianggap tidak sakit karena   Sedangkan pekerjaannya lebih banyak ibu rumah   semua orang Mano mengidap penyakit malaria,   tangga yaitu berjumlah 13 orang, yang lain   sehingga mereka tidak lagi menganggap orang   adalah guru, bidan, pedagang, dan wiraswasta.   yang menderita malaria adalah orang yang   Status perkawinan responden yang terbanyak   sedang sakit (Pelly, dalam (Sanipar, T & Yusuf,   adalah menikah yakni 23 dari dan 3 orang belum


1992).   menikah.


Gambaran yang dijelaskan di atas bisa juga   Penyakit yang diderita responden juga   terjadi karena terkait dengan konsep sehat dan   beragam yaitu kanker getah bening, kanker tiroid,


sakit pada masyarakat. Bagi masyarakat penger   kanker payudara, tumor di kepala, dan FAM.


tian sehat apabila tidak ada perasaan yang tidak   Stadiumnya juga beragam ada yang stadium  enak, seperti rasa sakit, pusing, atau yang   awal, 1, 2, 2A, dan 3B. Dari berbagai jenis   lainnya yang mengganggu aktivitas keseharian   penyakit kanker tersebut yang terbanyak adalah   mereka. Sementara, sakit apabila sudah ada   kanker payudara. Berdasarkan hal tersebut,   rasa yang mengganggu sehingga menghalangi   penelitian ini difokuskan pada penderita kanker


masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari. Tugas   payudaya, yakni sebanyak 10 orang.


tugas mereka sehari-hari sudah diambil alih oleh


kerabatnya yang lain. Berdasarkan dari penger   3. Latar Belakang Budaya Penderita Kanker   tian ini maka sering kita menemukan masyarakat   Informan dalam penelitian ini adalah etnis


mengabaikan penyakit yang dideritanya karena   Minangkabau. Secara administratif pemukiman   tidak/atau belum mengganggu akativitasnya   informan tersebar di berbagai wilayah kecamatan   dalam kehidupan. Ini lah yang sering menjadi   yang ada di Kota Padang. Pola pemukiman   faktor keterlambatan dalam penanganan pe-   informan terbagi menjadi dua yaitu tinggal me-   nyakit, seperti penyakit pada penderita kanker.   netap bersama keluarga inti dan menetap ber-   Seringkali kanker yang berada pada stadium   sama keluarga luas. Keputusan dalam pemilihan   awal belum menimbulkan gejala seperti rasa   pola tempat tinggal dipengaruhi oleh budaya   sakit atau rasa yang mengganggu sehingga


sering kali terabaikan.   2. Gambaran Responden dan Informan   Minangkabau yang menganut sistem matrilineal, sehingga pola menetap setelah menikah cenderung di sekitar tempat tinggal keluarga perempuan atau istri meskipun tidak tinggal di rumah orang tua perempuan istri. Informan yang


Responden dan informan sama-sama meru-   tinggal dengan keluarga inti biasanya hidup   pakan sumber data primer dalam suatu


terpisah dengan keluarga luasnya atau di rumah


penelitian. Di sini keduanya digunakan untuk   warisan keluarganya, mereka tinggal di   memperoleh data primer. Responden berbeda   lingkungan yang baru. Kebanyakan mereka   dengan informan. Responden adalah yang   tinggal di pemukiman perumahan yang dibangun    4. Riwayat Penanganan Penyakit   oleh pengembang, tetapi ada juga rumah yang   dibangun sendiri dengan membeli tanah yang


jauh dari kerabatnya matrilinealnya.   Hampir semua informan dalam penelitian ini pertama kali menyadari penyakitnya secara tidak


Pola pemilihan tempat tinggal matrilokal juga   sengaja. Hanya satu orang yang mengetahui ada   memberi pengaruh ke berbagai sisi kehidupan   sesuatu yang tidak biasa di payudaranya melalui   informan. Salah satu pengaruh tersebut adalah   metode SADARI (Pemeriksaan Diri Sendiri).   pada aspek kesehatan. Dalam penelitian ini   Setelah mereka mengetahui ada sesuatu di   ditemui bahwa bagi informan pengaruh keluarga   payudaranya respon mereka umumnya adalah   inti maupun keluarga luas sangat besar terutama   memunculkan rasa cemas, panik, dan takut.   untuk memutuskan pengobatan dan perawatan   Tindakan mereka setelah itu beragam yaitu: ada   yang akan dijalani oleh informan. Dari hasil   yang menyembunyikan kondisinya, ada yang   penelitian yang telah dilakukan terhadap infor-   menceritakan kepada keluarga seperti kepada   man penderita kanker di Kota Padang dapat   anak, suami, dan ibu, dan ada juga yang   diketahui bahwa keputusan dalam menjalani   meceritakan kepada teman dan tetangga.   pengobatan dan perawatan dipengaruhi oleh   Respon dari keluarga, teman, dan tetangga juga   lingkungan sosial penderita yaitu: keluarga,   beragam yaitu: ada yang menyarankan meng-   kerabat, tetangga, dan teman. Dari pihak   konsumsi ramuan-ramuan tertentu, ada yang   keluarga yang mempengaruhi adalah suami, ibu,


dan anak. Sementara pengaruh kerabat dipe   menyarankan melakukan pemeriksaan ke Puskesmas, dan ada juga yang menyarankan


roleh dari mamak. Tetapi, tidak ditemui adanya   berobat ke dukun atau alternatif.   pengaruh keluarga suami dalam memilih


pengobatan.   Beberapa informan yang memeriksakan diri ke Puskesmas, oleh dokter Puskesmas diberikan


Keluarga merupakan faktor yang memberikan   rujukan ke rumah sakit untuk memastikan penya-   pengaruh paling besar dalam pengambilan   kit yang diderita. Setelah hasil pemeriksaan   keputusan bagi informan. Ditemukan enam (6)   rumah sakit menyatakan mereka mengidap   orang informan yang dipengaruhi oleh keluarga   kanker dan direkomendasikan untuk operasi,   dalam memutuskan pengobatan. Satu (1) orang   banyak dari mereka menarik diri dari pengobatan   dipengaruhi oleh kerabat atau keluarga luas.   rumah sakit. Ada di antara mereka yang   Kemudian ada lima (5) informan yang dipe-   menyembunyikan penyakitnya dari lingkungan   ngaruhi oleh tetangga dan temannya dalam


memutuskan pengobatan kanker yang dide   keluarga, kerabat, teman, dan tetangga. Mereka merasa malu bila ada orang lain yang


ritanya. Pengaruh keluarga, kerabat, tetangga,   mengetahui penyakitnya. Mereka takut orang   dan teman dalam pengobatan ini lebih banyak   akan memandang dengan rasa kasihan. Hal itu   menyebabkan informan memutuskan berobat   membuat perasaan mereka menjadi tidak enak   secara tradisional, yakni sebanyak delapan (8)   dan menambah cemas.   informan dari sepuluh (10) informan. Pengobatan   Mereka yang menarik diri dari pengobatan   tradisional yang mereka pilih ada yang   rumah sakit, mencoba beralih berobat ke   mengobati sendiri dengan membuat ramuan dari   alternatif atau pengobatan tradisional, serta ada   tumbuh-tumbuhan yang diberitahu oleh keluarga,   pula yang mengobati sendiri dengan mengkon-   kerabat, dan teman. Ada juga yang memilih   sumsi ramuan dari tumbuh-tumbuhan dan benda-   berobat ke dukun atau pengobatan alternatif.   benda lainnya seperti sarang serangga. Ramuan   Pengobatan tradisional menurut mereka lebih   dari tumbuh-tumbuhan umumnya dikonsumsi   aman dan obatnya tidak memiliki efek samping   dengan cara direbus dan diminum airnya.   karena berbahan dasar tumbuh-tumbuhan.   Ramuan dari benda-benda dipakai sebagai obat   Mereka berfikir obat dari rumah sakit itu   luar dengan cara mengoles pada area yang sakit.   mengandung bahan kimia sehingga memiliki efek


samping yang berbahaya.   Dalam pengobatan tradisonal ini, ada di antara mereka yang berpindah-pindah dari satu


Sementara, dari literatur yang dibaca   dukun ke dukun lainnya dan dari satu ramuan ke   diketahui bahwa tidak semua obat tradisional itu   ramuan lainnya. Hal ini mereka lakukan karena   yang tidak memiliki efek samping. Misalnya   pengobatan tradisional yang mereka pilih tidak   mercuri dan berbagai metal berat lainnya yang   memberikan hasil yang memuaskan. Artinya   digunakan secara ekstensif dalam pengobatan   tidak menyembuhkan atau tidak mengurangi   Ayurveda dan pengobatan Islam adalah sangat   keluhan dan gejala penyakit mereka.   berbahaya. Dalam artikel yang sama Leslie   Mereka memilih pengobatan tradisional   memberikan contoh tentang “galukoma yang   karena ada yang atas kehendak mereka sendiri   disebabkan oleh sejenis candu (poppy) yang   dan ada juga atas saran dan suruhan suami, ibu,   dimasukkan ke dalam obat tradisional di India


dan Pakistan (dalam, Foster & Anderson, 1986).   anak, keluarga luas, teman, dan tetangga. Mereka yang menyarankan berobat ke alternatif 146 | P a g e   atau tradisonal karena beranggapan berobat ke rumah sakit sudah dipastikan akan disuruh operasi. Menurut mereka operasi itu membuat penyakit itu akan kambuh lagi dan bahkan


menjadi bertambah ganas. Pemahaman ini   merasa menjadi tidak sempurna lagi sebagai   mereka peroleh dari mulut ke mulut di lingkungan   perempuan.   sosialnya. Di samping itu, ada juga yang enggan   berobat ke rumah sakit karena rasa malu dan   5. Perawatan dan Pengobatan Penyakit


tidak diizinkan oleh suaminya.   Pemahaman informan tentang etiologi (pe-   Sebagaimana yang telah disinggung di atas,


secara antropologi perawatan kesehatan terbagi   nyebab) penyakit kanker ini umumnya   ke dalam tiga bentuk yakni perawatan kesehatan   berdasarkan etiologi naturalistik yaitu disebabkan   umum (selftreatment), kedukunan (folk) dan   oleh hal-hal yang bersifat alami. Tidak ada   professional (Kalangie, 1994). Sistem perawatan   informan yang mengatakan penyebab kanker   umum adalah suatu sumber perawatan yang   yang mereka derita karena disebabkan oleh hal-   lebih cenderung dilakukan dalam pengobatan   hal yang bersifat personalistik atau supranatural.   penyakit yang dianggap ringan oleh penderita   Mereka mengatakan penyebabnya kanker itu   atau keluarganya. Sistem ini sangat dipengaruhi   karena mereka sering mengkonsumsi makanan   oleh pengetahuan-pengetahuan masyarakat lokal   yang menggunakan bahan penyedap rasa,   mengenai pengobatan utama yang harus   keturunan, dan mengkonsumsi ayam potong   dilakukan sebagai alternatif utama dan pembantu   yang mengandung hormon penyubur. Oleh   dalam perawatan kesehatan. Kemudian sistem  karena itu, pengobatan tradisional yang mereka   perawatan kedukunan (sering dikenal dengan   lakukan tidak ada yang dilakukan dengan teknik


pengobatan supranatural.   sistem perawatan tradisional) melibatkan peran serta dukun dalam pengobatan penyakit dengan


Akan tetapi, pengobatan tradisional dalam   memperhatikan etiologi penyakitnya, prevalensi-   pengobatan kanker pada penelitian tidak   nya, dan jenis-jenis penyakitnya. Sedangkan   membuahkan hasil yang memuaskan. Tidak ada   sistem perawatan profesional adalah pengobatan   informan yang sembuh atau penyakitnya   yang melibatkan tenaga profesional atau lebih   berkurang dengan pengobatan itu. Ada satu   dikenal dengan kedokteran moderen.   orang informan yang meyakini pengobatan   Berdasarkan data hasil penelitian terhadap   tradisional ini bisa menyembuhkan kanker, jika   informan penderita kanker payudara, ditemukan   pengobatan dilakukan dengan disiplin. Menurut   beberapa bentuk pengobatan yang dilakukan   dia kenapa tidak berhasil sembuh menggunakan   oleh mereka. Pengobatan-pengobatan tersebut   obat tradisional tersebut? Hal itu karena dia tidak


melakukan dengan disiplin.   seperti kategori yang telah dijelaskan oleh Kalangie, pengobatan umum, kedukunan, dan


Oleh karena, tidak ada yang berhasil sembuh profesional.   dengan pengobatan tradisonal ini, yang ada


justru penyakitnya semakin berkembang, akhir-   Pada penelitian ini informan memilih


pengobatan umum berbeda dari yang dikatakan   nya semua informan kembali ke rumah sakit dan   Kalangie. Mereka memilih pengobatan umum  melakukan tindakan operasi dan kemoterapi.   bukan karena penyakitnya dianggap masih   Melalui pengobatan rumah sakit ini ada informan   ringan. Dari penilitian ini dapat diketahui bahwa   yang mengatakan penyakitnya sudah sembuh.   ada informan pada awal mengetahui mereka   Tetapi ada di antara informan yang dapat   menderita penyakit kanker, mereka langsung   dikatakan sudah agak terlambat karena penyakit-   memilih pengobatan sendiri dengan cara   nya sudah naik stadiumnya dibandingkan dengan


pemeriksaan awal.   membuat ramuan. Hal ini dilakukan karena jika berobat ke rumah sakit mereka akan disuruh


Selain itu, dengan pengobatan rumah sakit   operasi. Sementara menurut informasi yang   ada beberapa informan yang mengalami efek   mereka terima dari keluarga, kerabat, tetangga,   sosial yaitu: ada yang mengalami rasa minder   dan teman, apabila kanker itu dioperasi suatu   dan ada juga yang mengalami penolakan dari   saat akan kambuh lagi dan bahkan akan menjadi   suami. Rasa minder dan penolakan suami itu   lebih ganas.   setelah ia menjalani operasi pengangkatan


payudaranya.   Ada sebanyak tujuh orang informan yang mengobati sendiri penyakit kanker yang di-


Informan yang mengalami rasa minder ini   deritanya. Ramuan yang mereka buat berasal   membatasi diri untuk melakukan kontak dengan   dari tumbuh-tumbuhan dan air putih. Jenis   lingkungan sosialnya. Ia merasa tidak enak jika   tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk pem-   ada yang bertanya tentang penyakit dan operasi   buat ramuan terdiri dari kunyit putih, daun ekor   yang ia jalani. Sementara, yang mendapat   naga, daun sirsak, dan benalu kopi. Jenis   penolakan dari suaminya itu akhirnya bercerai   tumbuh-tumbuhan yang digunakan membuat   dengan suaminya. Informan yang diceraikan   ramuan ini tidak sama pada semua informan.   suaminya ini dapat menerima kondisi itu karena   Ada yang membuat ramuan dari daun sirsak saja   baginya kesehatan dirinya merupakan hal yang   (2 orang), ada yang menggabungkan daun ekor   nomor satu dalam hidupnya saat ini. Jadi, efek


naga dan kunyit putih (2 orang), ada yang


sosial dari pengobatan rumah sakit ini yang   menggabungkan benalu kopi dan ekor naga (2   ditemukan menjadi alasan keengganan dari   orang), ada yang menggabungkan kunyit putih,   informan untuk berobat ke rumah sakit. Mereka   daun ekor naga, dan daun sirsak (2 orang), dan    yang menggabung semua jenis tumbuhan (1   jalani tidak benar-benar dapat menyembuhkan   orang). Semua ramuan itu diolah dengan cara   penyakit yang mereka derita.


direbus. Air rebusan itu yang mereka minum. Selain mengobati dengan ramuan yang dibuat   Pilihan mereka dalam menanganai penyakit


atau mengobati penyakitnya dipengaruhi oleh   sendiri, ada juga informan yang berobat ke dukun   lingkungan sosial budaya informan. Di sini yang   yakni sebanyak empat orang. Keempat orang   mempengaruhi adalah keluarga inti, keluarga   informan yang berobat ke dukun ini sebelumnya   luas, tetangga, dan teman. Umumnya mereka ini   juga mengobati sendiri penyakitnya. Obat yang   menyarankan untuk memilih pengobatan tradisio-   diberikan dukun adalah air putih yang dimantrai   nal. Akan tetapi, dengan pengobatan tradisional   terlebih dulu dan ada juga yang berupa buah-   itu tidak ada informan yang berhasil sembuh dari


buahan yang manis seperti salak dan apel.   penyakitnya. Malah ada yang merasakan justru


Namun, semua informan yang melakukan   penyakitnya menjadi bertambah parah.   pengobatan dengan menggunakan perawatan   Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan   kesehatan umum dengan mencari ramuan   bahwa penderita kanker yang berobat secara   sendiri dan perawatan kedukunan semuanya   tradisional justru menghalangi dan memperlam-   berakhir pada perawatan rumah sakit. Semua   bat mereka untuk mendapatkan penanganan   informan akhirnya melakukan operasi dan   penyakit dengan baik.   kemoterapi. Pengalaman informan yang mela-   kukan perawatan sendiri dan kedukunan tidak   E. UCAPAN TERIMAKASIH   ada yang berhasil sembuh. Yang terjadi justru   sebaliknya, yakni penyakit mereka semakin   P


parah, yakni stadium penyakit mereka telah meningkat dibandingkan ketika awal mereka memeriksakan diri ke rumah sakit.   enelitian ini dapat terlaksana karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis  

 

 D. KESIMPULAN   mengucapkan terima kasih banyak kepada LPPM Universitas Andalas yang telah bersedia mendanai penelitian ini melalui Dana BOPTN


Pengetahuan budaya sangat mempengaruhi   tahun 2017. Ucapan terima kasih juga   kehidupan manusia. Pengetahuan budaya   disampaikan kepada Dekan FISIP Universitas   menjadi pedoman hidup yang menuntun   Andalas yang telah memberikan rekomendasi   segala aktivitas manusia. Namun pengetahuan   agar penelitian ini bisa dilakukan. Selanjutnya   budaya manusia belum tentu dapat memenuhi   terima kasih juga ditujukan kepada Pimpinan   semua aspek kehidupannya. Karena belum   Rumah Sakit Islam Ibnu Sina yang telah   semua pengetahuan budaya manusia itu dapat   mengizinkan melakukan penelitian di Poli   memecahkan masalah yang dihadapinya. Masih   Penyakit Tumor dan Kanker. Kemudian, kepada   ada keterbatasan pengetahuan tradisional dalam   semua informan yang telah bersedia dan   menghadapi semua masalah kehidupan manu-   memberikan waktunya untuk diwawancarai   sia. Seperti pada penelitian ini ditemukan bahwa   dalam penelitian ini. Tidak lupa juga terima kasih   pengetahuan budaya penderita kanker belum   ditujukan kepada berbagai pihak lain yang telah   memadai dalam merespon dan mengobati   berkontribusi dalam penelitian ini seperti   penyakit tersebut. Hampir semua informan yang   mahasiswa sebagai enumerator dan yang   pernah menangani penyakitnya melalui pengo-   lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.   batan tradisional yang berbasis budaya, akhirnya   menyerah dan pindah ke pengobatan modern.   Ternyata pengobatan tradisional yang mereka   


Komentar

Postingan Populer